Budidaya Maggot untuk Meningkatkan Efektivitas Pengelolaan Sampah Organik

Budidaya Maggot untuk Meningkatkan Efektivitas Pengelolaan Sampah Organik

Maraknya isu penanganan sampah yang baru – baru ini terjadi di berbagai daerah, tempat Pembuangan Sampah (TPS) Panggungharjo di Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, telah merancang TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, and Recycle) KUPAS untuk mengelola sampah dengan efisien. Meskipun warga desa secara mandiri mengolah sampah menjadi pupuk organik, beberapa kendala seperti durasi pengolahan yang memakan waktu lama, nilai jual yang rendah, dan lahan terbatas masih menjadi masalah.

Menanggapi tantangan ini, Tim Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Institut Sains dan Teknologi (IST) AKPRIND Yogyakarta mengusulkan solusi inovatif. Dipimpin oleh Dewi Wahyuningtyas, S.T., M.Eng. yang merupakan salah satu dosen berprestasi dijurusan Teknik Kimia IST AKPRIND Yogyakarta, tim mengusulkan penerapan teknologi budidaya larva Black Soldier Fly atau yang lebih dikenal sebagai maggot, bersama dengan manajemen usaha, di Padukuhan Sawit, Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Bantul. Proyek pengabdian masyarakat ini berlangsung dari Juli hingga November 2023 dan dimulai dengan menyosialisasikan program pada 22 Agustus di Padukuhan Sawit. Dewi Wahyuningtyas, S.T., M.Eng selain menggandeng beberapa dosen, dia juga mengajak kolaborasi dengan mahasiswa Teknik Kimia yang bernama Anandio dan Angel untuk terjun langsung dalam kegiatan tersebut, kegiatan ini juga dibimbing oleh ibu Dr. Dra. Suparni Setyowati Rahayu, M.Si.

 

HIbah PKM Kemenristek

HIBAH PKM

Tim LPPM IST AKPRIND Yogyakarta melakukan MONEV Internal

Dewi menjelaskan solusi yang mereka tawarkan, termasuk konstruksi kandang untuk budidaya maggot, penerapan teknologi tepat guna seperti mesin pencacah sampah organik, dan mesin sangrai/pengering maggot. Tim juga turut serta dalam pemasaran maggot kering melalui strategi kemasan dan pemasaran digital. Harapannya, pengolahan sampah organik yang sebelumnya hanya mandiri menjadi pupuk dapat meningkatkan hasilnya melalui penjualan maggot, yang akan dikelola secara berkelanjutan oleh Bank Sampah Barokah.

Kolaborasi Tim Hibah PKM Dosen IST AKPRIND dengan Bank Sampah Barokah menjadi langkah penting dalam menyediakan lahan untuk kandang budidaya maggot dan mengelola usaha penjualan maggot. Dewi berharap bahwa melalui upaya budidaya maggot ini, pengolahan sampah organik dapat mencapai tingkat produktivitas, efisiensi, dan optimalitas yang lebih tinggi, seiring dengan peningkatan signifikan pendapatan warga. (admin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *