Pada hari Sabtu (8 September), panitia Masa Orientasi Studi Mahasiswa (SASIDIWA) 2018 bekerjasama dengan HMJ dan UKM di lingkungan IST AKPRIND Yogyakarta mengadakan pameran SASIDIWA sebagai rangkaian kegiatan pengenalan bagi mahasiswa baru. Peserta pameran SASIDIWA tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pesertanya tidak hanya dari HMJ dan UKM saja, tapi juga peserta Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) yang lolos didanai Kemenristekdikti 2018. Ada sepuluh usaha yang ikut memeriahkan pameran tersebut. Hal ini merupakan prestasi tersendiri bagi kampus IST AKPRIND dalam bidang kewirausahaan. Salah satu usaha yang dipamerkan adalah budidaya ikan gurame yang bernama “Grojogan Gurame”.

Grojogan Gurame beranggotakan lima mahasiswa teknik kimia angkatan 2015 yaitu Firman Ardyansyah, Angli Pramudita Kusuma, Abidah Walfathiyyah, Nur Muthia Al Fitria, V.F. Cakeswara A.S. Konsep usaha yang dipamerkan berupa produk ikan gurami berukuran 6-8 cm (bungkus korek) yang lebih cepat masa pertumbuhannya karena penggunaan teknologi “micro bubble generator”. Menurut Firman dan timnya, penerapan kolam dengan teknologi micro bubble generator dapat meningkatkan efisiensi dan mempercepat pertumbuhan ikan gurami. Gelembung micro bubble generator yang kaya oksigen dapat meningkatkan ketahanan hidup ikan sehingga menghasilkan ikan gurami dengan berat lebih dari 40%, panjang bertambah 30% dan keselamatan hidup naik 9%. Banyaknya oksigen dalam air juga membuat ikan tahan terhadap serangan penyakit dan tidak mudah stres.
Walaupun stand pameran mereka hanya berupa kolam mini yang terisi ikan dalam bentuk akuarium yang terpasang micro bubble generator, banyak pengunjung yang antusias baik dari mahasiswa baru 2018 dan dosen-dosen. Produk ikan gurame yang dijual memang belum siap dikonsumsi langsung karena waktu pembesaran gurame lama, tetapi harga jualnya lebih tinggi dibandingkan yang lain. Proses penjualan ikan gurame juga harus datang ke lokasi langsung di Daerah Grojogan, Wirokerten, Banguntapan, Bantul.


Tim Grojogan Gurame juga mengapresiasi pameran SASIDIWA 2018 yang telah melibatkan peserta KBMI. Hal ini membuat usaha karya mahasiswa IST AKPRIND dapat dipamerkan dan diakui oleh segenap civitas akademik dan sebagai ajang promosi produk dan jasa masing-masing usaha yang ditawarkan. Selain itu, Firman dan tim berharap Institut dapat melakukan kegiatan pameran kewirausahaan seperti dalam SASIDIWA ini secara rutin agar IST AKPRIND Yogyakarta dapat lebih dikenal masyarakat luas. (dw)
